Selasa, 01 April 2014
Evaluasi Pembelajaran Matematika
1. Sebuah prisma alasnya berbentuk belah ketupat.Panjang kedua diagonalnya 18 cm dan 24 cm.Jika tinggi prisma 20 cm, maka luas permukaan prisma itu adalah .... cm2
2. Volume bola terbesar yang dapat dimasukkan ke dalam dus berbentuk kubus dengan panjang rusuk 18 cm adalah ...
3. Sebuah pekarangan berbentuk trapesium berukuran panjang batas yang sejajar yaitu 16 m dan 10 m sedangkan lebar 8 m. Bila disekeliling pekarangan itu akan ditanami pohon dengan jarak antar pohon 2 m, maka banyaknya phon yang diperlukan adalah ...
4. Volume bola terbesar yang dapat dimasukkan ke dalam dus berbentuk kubus dengan panjang rusuk 18 cm adalah ...
5. Sebuah foto yang ditempel pada kertas karton berukuran 30 cm x 40 cm. Di sebelah kiri, atas, dan kanan foto masih terdapat karton dengan selebar 3 . Karton dibawah foto digunakan untuk menulis nama ASKA. Jika karton dan foto sebangun, luas karton untuk menulis nama adalah ...
Kuis..!!!
1. Apa yang dimaksud dengan majas..?
2. Apa yang dimaksud dengan kontotasi..?
3. Apa yang dimaksud dengan konjugnsi..?
4. Apa yang dimaksud dengan anekdot..?
5. Apa yang dimaskud dengan ameliorasi..?
Silahkan kirim jawaban ke E- Mail ini: walifoster@blogspot.com
Selasa, 11 Maret 2014
Matriks
Matriks adalah sekumpulan bilangan yang disusun secara baris dan kolom dan ditempatkan pada kurung biasa atau kurung siku.
Penulisan matriks:
atau
Ordo suatu matriks adalah bilangan yang menunjukkan banyaknya baris (m) dan banyaknya kolom (n).
Matriks di atas berordo 3x2.
Aljabar
Aljabar adalah cabang matematika yang dapat dicirikan sebagai generalisasi dari bidang aritmatika. Aljabar berasal dari Bahasa Arab "al-jabr" yang berarti "pertemuan", "hubungan" atau"penyelesaian". Aljabar juga merupakan nama sebuah struktur aljabar abstrak, yaitu aljabar dalam sebuah bidang. Penemu aljabar adalah Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al-Khwarizmi.
Anekdot
Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya. [1] Anekdot bisa saja sesingkat pengaturan dan provokasi dari sebuah kelakar. Anekdot selalu disajikan berdasarkan pada kejadian nyata [2] melibatkan orang-orang yang sebenarnya, apakah terkenal atau tidak, biasanya di suatu tempat yang dapat diidentifikasi. Namun, seiring waktu, modifikasi pada saat penceritaan kembali dapat mengubah sebuah anekdot tertentu menjadi sebuah fiksi, sesuatu yang diceritakan kembali tapi "terlalu bagus untuk nyata". Terkadang menghibur, anekdot bukanlah lelucon, karena tujuan utamanya adalah tidak hanya untuk membangkitkan tawa, tetapi untuk mengungkapkan suatu kebenaran yang lebih umum daripada kisah singkat itu sendiri, atau untuk melukiskan suatu sifat karakter dengan ringan sehingga ia menghentak dalam kilasan pemahaman yang langsung pada intinya.Novalis mengamati "Eine Anekdote ist eines historisches Elemen - ein historisches Molekül oder Epigramm". [3] Sebuah monolog singkat yang diawali "Seorang pria muncul di sebuah bar ..." akan menjadi lelucon. Sebuah monolog singkat yang diawali "Setelah J. Edgar Hoover muncul di sebuah bar ..." akan menjadi sebuah anekdot. Dengan demikian sebuah anekdot lebih dekat dengan tradisi tamsil daripada dongeng yang secara terbuka diciptakan dengan karakter hewan dan tokoh manusia yang umum -- tetapi ia berbeda dengan perumpamaan dalam spesifisitas sejarah yang diklaimnya.
Anekdot terkadang bersifat sindiran alami. Di bawah rezim otoritarian di Uni Soviet berbagai macam anekdot politik tersebar di masyarakat sebagai satu-satunya cara untuk membuka dan mencela kejahatan dari sistem politik dan pemimpinnya. Mereka mentertawakan kepribadian Vladimir Lenin, Nikita Khrushchev, Leonid Brezhnev, dan pemimpin Soviet lainnya. Pada zamanRusia modern ada banyak anekdot tentang Vladimir Putin. [4]
Kata 'anekdot' dalam (Yunani: ἀνέκδοτον "tidak diterbitkan", secara harfiah "tidak dikeluarkan") berasal dari Procopius of Caesarea, penulis biografi dari Justinian I, yang membuat sebuah karya berjudul Ἀνέκδοτα (Anekdota, secara beragam diterjemahkan dengan Memoar yang tak diterbitkan atau Kisah Rahasia), yaitu sebuah koleksi kejadian-kejadian singkat dari kehidupan pribadi dari istana Bizantin. Secara bertahap, makna anekdot dipakai [5] untuk setiap kisah singkat yang digunakan untuk menekankan atau mengilustrasikan apapun poin yang si penulis inginkan.[6]
Situs Anecdotage.com mengandung ribuan anekdot.
Selasa, 04 Maret 2014
Teknik Gambar
Dalam materi Teknik Gambar Bangunan ini merupakan dasar-dasar penggambaran yang perlu dikuasai bagi pengguna yang berkecimpung dalam pelaksanaan pembangunan. Adapun bahasan dalam buku ini meliputi pengetahuan penunjang dan praktik dalam menggambar teknik baik secara manual maupun penggambaran dengan alat bantu komputer program AutoCAD. Dalam penggunaan program AutoCAD hendaknya jangan terlalu terpancang pada keluaran terbaru saja, karena pada dasarnya pengetahuannya
hampir sama. Bahasan yang ada dalam tulisan ini meliputi gambar garis, gambar bentuk bidang, gambar bentuk tiga dimensi, proyeksi benda, konstruksi dinding dan lantai, konstruksi kusen dan daun pinti/jendela, konstruksi
tangga, konstruksi langit-langit, konstruksi pondasi, konstruksi pelat, balok dan kolom beton bertulang, konstruksi atap, mengatur tata letak gambar, menggambar dengan perangkat lunak. perkembangan dalam
pembangunan dan konstruksi, bagaimana anda mau menggmbar bila tidak mempelajari awal tentang alat gambar teknik. Dasar menggambar sangat penting untuk dipelajari karena sebagai titik awal dalam menggambar untuk mendapatkan hasil yang baik. Pengetahuan dasar berupa konstuksi dinding, pondasi, konstruksi kayu, konstruksi beton bertulang, konstruksi baja, menggambar bangunan gedung, sangat berguna sebagai bekal pengetahuan dalam menggambar teknik bangunan. Dasar-dasar penggunaan program AutoCAD dalam menggambar dengan alat bantu komputer meliputi gambar 2 dimensi dan 3 dimensi. Gambar 2 dimensi hasilnya merupakan dokumen gambar guna pelaksanaan kegiatan dalam pembangunan. Tetapi hasil gambar 3 dimensi dapat digunakan sebagai presentasi awal dalam kegiatan pembangunan. Demikian gambaran secara singkat apa yang akan dibahas dalam buku Teknik Gambar Bangunan
Sebagian isi dalam buku ini
Mekanika Teknik
Mekanika teknik atau dikenal juga sebagai mekanika rekayasa merupakan bidang ilmu utama untuk perilaku struktur, atau mesin terhadap beban yang bekerja padanya. Perilaku struktur tersebut umumnya adalah lendutan dan gaya-gaya (gaya reaksi dan gaya internal).
Dengan mengetahui gaya-gaya dan lendutan yang terjadi maka selanjutnya struktur tersebut dapat direncanakan atau diproporsikan dimensinya berdasarkan material yang digunakan sehingga aman dan nyaman (lendutannya tidak berlebihan) dalam menerima beban tersebut
Teknik Mekanik
CARA MENENTUKAN UKURAN FUSE
Ukuran Fuse
Sebelum menentukan ukuran fuse,syarat pertama yang harus diketahui adalah ukuran daya (Watt) dari beban yang akan dipasang Jika sudah diketahui daya yang akan dipasang kemudian dilanjutkan dengan mencari arus yang akan diserap oleh beban menggunakan metode Power Triangle.
Metode Power Triangle ini menunjukkan bagaimana hubungan antara power(W),voltage(U),dan current(I).Caranya adalah dengan menutupi unit yang akan dicari menggunakan jari.maka ukuran fuse (rated current) harus dua kali dari arus yang akan melewatinya pada saat operasi normal.Titik putus (Breakpoint) suatu fuse akan terjadi apabila arus yang melewatinya 35% lebih besar daripada rated current.
Breakpoint inilah yang akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan ukuran kabel yang akan digunakan.
Fuse breakpoint (Ampere) = 1,35 x rated current (Ampere)
Contoh: Beban yang akan dipasang pada suatu unit adalah 260 W, maka:
1. Beban yang digunakan 260 W, maka arus yang akan diserap adalah: 260 W/24 V = 10,8 A
2. Ukuran dari fuse adalah (rated current): 10,8 A x 2 = 21,6 A
3. Maka ukuran fuse adalah 25 A (ukuran fuse diambil satu tingkat diatas rated current)
Ukuran kabel
Ukuran kabel yang digunakan dalam perhitungan ini adalah ukuran Sectional Area dari suatu kabel. Sectional area adalah luasan dari konduktor yang ada pada kabel apabila kabel dipotong dan dilihat dari depan yang mempunyai satuan milimeter persegi (mm2).
sectional area
Menentukan ukuran sectional area dari kabel ditentukan oleh beberapa hal, yaitu:
1. Fuse breakpoint,
2. Panjang kabel dalam satuan meter (mulai dari sumber tegangan hingga bertemu dengan earthing point),
3. Drop tegangan yang diijinkan,
4. Panas yang timbul pada kabel
Pada penentuan ukuran sectional area ini digunakan Nomogram 24 V dengan memperhatikan ukuran fuse (skala sebelah kiri) dan panjang kabel dalam meter (skala sebelah kanan).
Ukuran sectional area pada suatu kabel akan ditemukan secara tepat dengan mengambil nilai dari skala dengan memperhatikan kepada 5% drop tegangan pada kabel (2,5% drop tegangan pada sirkuit alternator) atau panas yang timbul pada kabel (oC). Pilih ukuran sectional area yang paling besar diantara keduanya.
Urutan kerjanya adalah sebagai berikut:
1. Hitung ukuran dari fuse (A)
2. Ukur panjang kabel yang digunakan (m)
3. Masukkan ukuran pada nomogram, tarik garis dan baca hasilnya.
Contoh: Beban yang akan dipasang sebesar 260 W dan panjang kabel adalah 4 meter.Dari perhitungan sebelumnya didapatkan ukuran fuse adalah 25 A, maka:
1. Ukuran fuse: 25 A x 1,35 = 33,75 A
2. Panjang kabel: 4 m
3. Gambarlah sebuah garis pada titik 34A di skala sebelah kiri kearah kanan menuju skala sebelah kanan pada titik 4 m. Garis ini akan memotong skala oC dan mm2. Untuk skala oC, ukuran sectional area yang dibutuhkan adalah 2,5 mm2.Untuk skala mm2, ukuran sectional area yang dibutuhkan adalah 4,0 mm2.. Diantara dua pilihan tersebut, pilihlah yang paling besar ukuran sectional area-nya.
Kesimpulannya adalah untuk beban yang dipasang dengan daya 260 W, tegangan sebesar 24 V,fuse yang dipasang adalah 25A dan kabel yang digunakan untuk jarak 4 m adalah kabel yang mempunyai ukuran sectional area sebesar 4,0 mm2
Sebelum menentukan ukuran fuse,syarat pertama yang harus diketahui adalah ukuran daya (Watt) dari beban yang akan dipasang Jika sudah diketahui daya yang akan dipasang kemudian dilanjutkan dengan mencari arus yang akan diserap oleh beban menggunakan metode Power Triangle.
Metode Power Triangle ini menunjukkan bagaimana hubungan antara power(W),voltage(U),dan current(I).Caranya adalah dengan menutupi unit yang akan dicari menggunakan jari.maka ukuran fuse (rated current) harus dua kali dari arus yang akan melewatinya pada saat operasi normal.Titik putus (Breakpoint) suatu fuse akan terjadi apabila arus yang melewatinya 35% lebih besar daripada rated current.
Breakpoint inilah yang akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan ukuran kabel yang akan digunakan.
Fuse breakpoint (Ampere) = 1,35 x rated current (Ampere)
Contoh: Beban yang akan dipasang pada suatu unit adalah 260 W, maka:
1. Beban yang digunakan 260 W, maka arus yang akan diserap adalah: 260 W/24 V = 10,8 A
2. Ukuran dari fuse adalah (rated current): 10,8 A x 2 = 21,6 A
3. Maka ukuran fuse adalah 25 A (ukuran fuse diambil satu tingkat diatas rated current)
Ukuran kabel
Ukuran kabel yang digunakan dalam perhitungan ini adalah ukuran Sectional Area dari suatu kabel. Sectional area adalah luasan dari konduktor yang ada pada kabel apabila kabel dipotong dan dilihat dari depan yang mempunyai satuan milimeter persegi (mm2).
sectional area
Menentukan ukuran sectional area dari kabel ditentukan oleh beberapa hal, yaitu:
1. Fuse breakpoint,
2. Panjang kabel dalam satuan meter (mulai dari sumber tegangan hingga bertemu dengan earthing point),
3. Drop tegangan yang diijinkan,
4. Panas yang timbul pada kabel
Pada penentuan ukuran sectional area ini digunakan Nomogram 24 V dengan memperhatikan ukuran fuse (skala sebelah kiri) dan panjang kabel dalam meter (skala sebelah kanan).
Ukuran sectional area pada suatu kabel akan ditemukan secara tepat dengan mengambil nilai dari skala dengan memperhatikan kepada 5% drop tegangan pada kabel (2,5% drop tegangan pada sirkuit alternator) atau panas yang timbul pada kabel (oC). Pilih ukuran sectional area yang paling besar diantara keduanya.
Urutan kerjanya adalah sebagai berikut:
1. Hitung ukuran dari fuse (A)
2. Ukur panjang kabel yang digunakan (m)
3. Masukkan ukuran pada nomogram, tarik garis dan baca hasilnya.
Contoh: Beban yang akan dipasang sebesar 260 W dan panjang kabel adalah 4 meter.Dari perhitungan sebelumnya didapatkan ukuran fuse adalah 25 A, maka:
1. Ukuran fuse: 25 A x 1,35 = 33,75 A
2. Panjang kabel: 4 m
3. Gambarlah sebuah garis pada titik 34A di skala sebelah kiri kearah kanan menuju skala sebelah kanan pada titik 4 m. Garis ini akan memotong skala oC dan mm2. Untuk skala oC, ukuran sectional area yang dibutuhkan adalah 2,5 mm2.Untuk skala mm2, ukuran sectional area yang dibutuhkan adalah 4,0 mm2.. Diantara dua pilihan tersebut, pilihlah yang paling besar ukuran sectional area-nya.
Kesimpulannya adalah untuk beban yang dipasang dengan daya 260 W, tegangan sebesar 24 V,fuse yang dipasang adalah 25A dan kabel yang digunakan untuk jarak 4 m adalah kabel yang mempunyai ukuran sectional area sebesar 4,0 mm2
Selasa, 25 Februari 2014
Perkapalan
1. Pelayaran
Sesuatu yang berkaitan dengan angkutan perairan meliputi aspek kenavigasian, kepelabuhanan, dan perkapalan beserta aspek keamanan dan keselamatannya.
2. Perkapalan
Segala sesuatau yang berakitan dengan kelaiklautan, pengukuran pendataan dan kebangsaan kapal. Pengawakan Kapal (nakhoda dan anak buah kapal) beserta muatan kapal.
3. Pelayanan Luar Negeri
Kapal-kapal yang melayani jalur pelayaran luar negeri.
4. Pelayaran Dalam Negeri
Kapal-kapal yang melayani peklayaran dalam negeri.
5. Pelayaran Rakyat
Penyelenggaraan angkutan laut oleh perorangan sebagai usaha rakyat yang bersifat tradisional, melayani jalur pelayaran antar pulau.
6.Pelayaran Berjadwal (Regular Line Ships)
Pelayaran luar negeri maupun pelayaran dalam negeri yang menjalankan trayek tidak tetap dan tidak teratur waktunya sesuai kebutuhan dan permintaan pemakai/pencharter kapal.
7.Pelayaran Tiada Berjadwal (Tramper)
Pelayaran luar negeri maupun dalam negeri yang menjalankan trayek tidak tetap dan tidak teratur waktunya sesuai kebutuhan dan permintaan pemakai/pencharter kapal.
8.Navigasi
Segala sesuatu yang berkaitan dengan alat bantu pelayaran yang berupa rambu-rambu perairan, telekomunikasi pelayaran, peta laut dan hidrografi.
9.Kapal
Kendaraan air dengan bentuk dan jenis apapun, yang digerakkan dengan tenaga mesin, tenaga angin atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan yang dibawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang dapat berpindah-pindah.
10. Pelabuhan
Tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai sebagai tempat kegiatanpemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlanuh, naik turun penumpang atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat pemindahan intra dan antar moda transportasi.
11.Sarana Bantu Navigasi Pelayaran
Sarana yang dibangun atau terbentuk secara alami yang berada di luar kapal yang berfungsi sebagai navigator dalam menentukan posisi atau haluan kapal, serta member tahu bahaya dan rintangan pelayaran untuk kepentingan keselamatan berlayar.
12. Telekomunikasi Pelayaran
Setitap pemancaran, pengiriman atau penerimaan tiap jenis tanda, gambar, suara dan informasi dalam bentuk apapun melalui system kawat, optic, radio atau system elektromagnetik lainnya dalam dinas bergerak pelayaran yang merupakan bagian dari keselamatan pelayaran.
13. Alur Pelayaran
Bagaian dari perairan yang alami maupun buatan yang dari segi kedalaman, lebar dan hambatan pelayaran lainnya dianggap aman untuk dilayari.
14.Pekerjaan Bawah Air
Pekerjaan yang berhubungan dengan instalasi, konsumsi atau kapal yang dilakukan di bawah air atau pekerjaan bawah air yang bersifat khusus.
15.Kelaiklautan Kapal
Ketentuan atau persyaratan yang berhubungan dengan kondisi fisik kapal, mesin, peralatan navigasi, telekomunikasi, dokumen kapal, pengawakan, keselamatan sesuai ketentuan yang berlaku sehingga kapal memenuhi syarat untuk berlayar.
16.Nakhoda Kapal
Awak yang menjadi pemimpin umum di atas kapal dan mempunyai wewenang dan tanggung jawab tertentu sesuai dengan peraturan dan perundang undangan yang berlaku.
17.Pimpinan Kapal
Awak kapal yang menjadi pimpinan umum di aas kapal untuk jenis dan ukuran tertentu yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab tertentu dengan berbeda dengan nakhoda kapal.
Sesuatu yang berkaitan dengan angkutan perairan meliputi aspek kenavigasian, kepelabuhanan, dan perkapalan beserta aspek keamanan dan keselamatannya.
2. Perkapalan
Segala sesuatau yang berakitan dengan kelaiklautan, pengukuran pendataan dan kebangsaan kapal. Pengawakan Kapal (nakhoda dan anak buah kapal) beserta muatan kapal.
3. Pelayanan Luar Negeri
Kapal-kapal yang melayani jalur pelayaran luar negeri.
4. Pelayaran Dalam Negeri
Kapal-kapal yang melayani peklayaran dalam negeri.
5. Pelayaran Rakyat
Penyelenggaraan angkutan laut oleh perorangan sebagai usaha rakyat yang bersifat tradisional, melayani jalur pelayaran antar pulau.
6.Pelayaran Berjadwal (Regular Line Ships)
Pelayaran luar negeri maupun pelayaran dalam negeri yang menjalankan trayek tidak tetap dan tidak teratur waktunya sesuai kebutuhan dan permintaan pemakai/pencharter kapal.
7.Pelayaran Tiada Berjadwal (Tramper)
Pelayaran luar negeri maupun dalam negeri yang menjalankan trayek tidak tetap dan tidak teratur waktunya sesuai kebutuhan dan permintaan pemakai/pencharter kapal.
8.Navigasi
Segala sesuatu yang berkaitan dengan alat bantu pelayaran yang berupa rambu-rambu perairan, telekomunikasi pelayaran, peta laut dan hidrografi.
9.Kapal
Kendaraan air dengan bentuk dan jenis apapun, yang digerakkan dengan tenaga mesin, tenaga angin atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan yang dibawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang dapat berpindah-pindah.
10. Pelabuhan
Tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai sebagai tempat kegiatanpemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlanuh, naik turun penumpang atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat pemindahan intra dan antar moda transportasi.
11.Sarana Bantu Navigasi Pelayaran
Sarana yang dibangun atau terbentuk secara alami yang berada di luar kapal yang berfungsi sebagai navigator dalam menentukan posisi atau haluan kapal, serta member tahu bahaya dan rintangan pelayaran untuk kepentingan keselamatan berlayar.
12. Telekomunikasi Pelayaran
Setitap pemancaran, pengiriman atau penerimaan tiap jenis tanda, gambar, suara dan informasi dalam bentuk apapun melalui system kawat, optic, radio atau system elektromagnetik lainnya dalam dinas bergerak pelayaran yang merupakan bagian dari keselamatan pelayaran.
13. Alur Pelayaran
Bagaian dari perairan yang alami maupun buatan yang dari segi kedalaman, lebar dan hambatan pelayaran lainnya dianggap aman untuk dilayari.
14.Pekerjaan Bawah Air
Pekerjaan yang berhubungan dengan instalasi, konsumsi atau kapal yang dilakukan di bawah air atau pekerjaan bawah air yang bersifat khusus.
15.Kelaiklautan Kapal
Ketentuan atau persyaratan yang berhubungan dengan kondisi fisik kapal, mesin, peralatan navigasi, telekomunikasi, dokumen kapal, pengawakan, keselamatan sesuai ketentuan yang berlaku sehingga kapal memenuhi syarat untuk berlayar.
16.Nakhoda Kapal
Awak yang menjadi pemimpin umum di atas kapal dan mempunyai wewenang dan tanggung jawab tertentu sesuai dengan peraturan dan perundang undangan yang berlaku.
17.Pimpinan Kapal
Awak kapal yang menjadi pimpinan umum di aas kapal untuk jenis dan ukuran tertentu yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab tertentu dengan berbeda dengan nakhoda kapal.
Perhotelan
Pengertian Akomodasi Perhotelan
Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Pengertian hotel ini dapat disimpulkan dari beberapa definisi hotel seperti tersebut di bawah ini :
a. Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil (Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987)
b. Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas penginapan untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut :
1) Jasa penginapan
2) Pelayanan makanan dan minuman
3) Pelayanan barang bawaan
4) Pencucian pakaian
5) Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya.
(Endar Sri,1996:8)
c. Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran.
Karakteristik Hotel
Perbedaan antara hotel dengan industri lainnya adalah :
a. Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya yang artinya dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga pekerja yang banyak pula.
b. Dipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi, politik, sosial, budaya, dan keamanan dimana hotel tersebut berada.
c. Menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat dimana jasa pelayanannya dihasilkan.
d. Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa terhadap pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya.
e. Memperlakukan pelanggan seperti raja selain juga memperlakukan pelanggan sebagai patner dalam usaha karena jasa pelayanan hotel sangat tergantung pada banyaknya pelanggan yang menggunakan fasilitas hotel tersebut.
Jenis Hotel
Penentuan jenis hotel tidak terlepas dari kebutuhan pelanggan dan ciri atau sifat khas yang dimiliki wisatawan (Tarmoezi, 2000) :
5) Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat dari lokasi dimana hotel tersebut dibangun, sehingga dikelompokkan menjadi:
a. City Hotel
Hotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukkan bagi masyarakat yang bermaksud untuk tinggal sementara (dalam jangka waktu pendek). City Hotel disebut juga sebagai transit hotel karena biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis yang memanfaatkan fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel tersebut.
b. Residential Hotel
Hotel yang berlokasi di daerah pinngiran kota besar yang jauh dari keramaian kota, tetapi mudah mencapai tempat-tempat kegiatan usaha. Hotel ini berlokasi di daerah-daerah tenang, terutama karena diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin tinggal dalam jangka waktu lama. Dengan sendirinya hotel ini diperlengkapi dengan fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk seluruh anggota keluarga.
c. Resort Hotel
Hotel yang berlokasi di daerah pengunungan (mountain hotel) atau di tepi pantai (beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran sungai. Hotel seperti ini terutama diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi mereka yang ingin berekreasi.
d. Motel (Motor Hotel)
Hotel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang menghubungan satu kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggiran jalan raya dekat dengan pintu gerbang atau batas kota besar. Hotel ini diperuntukkan sebagai tempat istirahat sementara bagi mereka yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan umum atau mobil sendiri. Oleh karena itu hotel ini menyediakan fasilitas garasi untuk mobil.
Segi Jumlah Kamar Hotel
Menurut Tarmoezi (Tarmoezi,2000:3), dari banyaknya kamar yang disediakan, hotel dapat dibedakan menjadi :
a. Small Hotel
Jumlah kamar yang tersedia maksimal sebanyak 28 kamar.
b. Medium Hotel
Jumlah kamar yang disediakan antara 28- 299 kamar.
c. Large Hotel
Jumlah kamar yang disediakan sebanyak lebih dari 300 kamar.
Klasifikasi Hotel
Menurut keputusan direktorat Jendral Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi no 22/U/VI/1978 tanggal 12 Juni 1978 (Endar Sri, 1996 : 9), klasifikasi hotel dibedakan dengan menggunakan simbol bintang antara 1-5. Semakin banyak bintang yang dimiliki suatu hotel, semakin berkualitas hotel tersebut. Penilaian dilakukan selama 3 tahun sekali dengan tatacara serta penetapannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pariwisata.
a. Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil (Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987)
b. Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas penginapan untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut :
1) Jasa penginapan
2) Pelayanan makanan dan minuman
3) Pelayanan barang bawaan
4) Pencucian pakaian
5) Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya.
(Endar Sri,1996:8)
c. Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran.
Karakteristik Hotel
Perbedaan antara hotel dengan industri lainnya adalah :
a. Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya yang artinya dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga pekerja yang banyak pula.
b. Dipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi, politik, sosial, budaya, dan keamanan dimana hotel tersebut berada.
c. Menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat dimana jasa pelayanannya dihasilkan.
d. Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa terhadap pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya.
e. Memperlakukan pelanggan seperti raja selain juga memperlakukan pelanggan sebagai patner dalam usaha karena jasa pelayanan hotel sangat tergantung pada banyaknya pelanggan yang menggunakan fasilitas hotel tersebut.
Jenis Hotel
Penentuan jenis hotel tidak terlepas dari kebutuhan pelanggan dan ciri atau sifat khas yang dimiliki wisatawan (Tarmoezi, 2000) :
5) Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat dari lokasi dimana hotel tersebut dibangun, sehingga dikelompokkan menjadi:
a. City Hotel
Hotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukkan bagi masyarakat yang bermaksud untuk tinggal sementara (dalam jangka waktu pendek). City Hotel disebut juga sebagai transit hotel karena biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis yang memanfaatkan fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel tersebut.
b. Residential Hotel
Hotel yang berlokasi di daerah pinngiran kota besar yang jauh dari keramaian kota, tetapi mudah mencapai tempat-tempat kegiatan usaha. Hotel ini berlokasi di daerah-daerah tenang, terutama karena diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin tinggal dalam jangka waktu lama. Dengan sendirinya hotel ini diperlengkapi dengan fasilitas tempat tinggal yang lengkap untuk seluruh anggota keluarga.
c. Resort Hotel
Hotel yang berlokasi di daerah pengunungan (mountain hotel) atau di tepi pantai (beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran sungai. Hotel seperti ini terutama diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi mereka yang ingin berekreasi.
d. Motel (Motor Hotel)
Hotel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang menghubungan satu kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggiran jalan raya dekat dengan pintu gerbang atau batas kota besar. Hotel ini diperuntukkan sebagai tempat istirahat sementara bagi mereka yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan umum atau mobil sendiri. Oleh karena itu hotel ini menyediakan fasilitas garasi untuk mobil.
Segi Jumlah Kamar Hotel
Menurut Tarmoezi (Tarmoezi,2000:3), dari banyaknya kamar yang disediakan, hotel dapat dibedakan menjadi :
a. Small Hotel
Jumlah kamar yang tersedia maksimal sebanyak 28 kamar.
b. Medium Hotel
Jumlah kamar yang disediakan antara 28- 299 kamar.
c. Large Hotel
Jumlah kamar yang disediakan sebanyak lebih dari 300 kamar.
Klasifikasi Hotel
Menurut keputusan direktorat Jendral Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi no 22/U/VI/1978 tanggal 12 Juni 1978 (Endar Sri, 1996 : 9), klasifikasi hotel dibedakan dengan menggunakan simbol bintang antara 1-5. Semakin banyak bintang yang dimiliki suatu hotel, semakin berkualitas hotel tersebut. Penilaian dilakukan selama 3 tahun sekali dengan tatacara serta penetapannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pariwisata.
Akutansi
A. Pengertian dan Definisi Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
B. Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
C. Laporan Dasar Akuntansi
Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
B. Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
C. Laporan Dasar Akuntansi
Pada dasarnya proses akuntansi akan membuat output laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.
Busana Butik
DEFINISI BUSANA
Kata ”busana” diambil dari bahasa Sansekerta ”bhusana”. Namun dalam bahasa Indonesia terjadi penggeseran arti ”busana” menjadi ”padanan pakaian”. Meskipun demikian pengertian busana dan pakaian merupakan dua hal yang berbeda. Busana merupakan segala sesuatu yang kita pakai mulai dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. Busana ini mencakup busana pokok, pelengkap (milineris dan aksesories) dan tata riasnya. Sedangkan pakaian merupakan bagian dari busana yang tergolong pada busana pokok. Jadi pakaian merupakan busana pokok yang digunakan untuk menutupi bagian-bagian tubuh.
Busana yang dipakai dapat mencerminkan kepribadian dan status sosial sipemakai. Selain itu busana yang dipakai juga dapat menyampaikan pesan atau image kepada orang yang melihat. Untuk itu dalam berbusana banyak hal yang perlu diperhatikan dan pertimbangkan sehingga diperoleh busana yang serasi, indah dan menarik.
Ilmu tata busana adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara memilih, mengatur dan memperbaiki, dalam hal ini adalah busana sehingga diperoleh busana yang lebih serasi dan indah. Diharapkan pengetahuan ini dapat membantu kita atau semua pihak yang terlibat pada bidang busana untuk lebih memahami ilmu busana secara umum.Secara garis besar busana meliputi :
1. Busana mutlak yaitu busana yang tergolong busana pokok seperti baju, rok, kebaya, blus, bebe dan lain-lain, termasuk pakaian dalam seperti singlet, bra, celana dalam dan lain sebagainya.
2. Milineris yaitu pelengkap busana yang sifatnya melengkapi busana mutlak, serta mempunyai nilai guna disamping juga untuk keindahan seperti sepatu, tas, topi, kaus kaki, kaca mata, selendang, scraf, shawl, jam tangan dan lain-lain.
3. Aksesoris yaitu pelengkap busana yang sifatnya hanya untuk menambah keindahan sipemakai seperti cincin, kalung, leontin, bross dan lain sebagainya.
Tujuan Berbusana
yaitu memberi ciri bagi sipemakai
1. Busana merupakan cermin bagi sipemakai
yaitu memberi ciri bagi sipemakai
1. Busana merupakan cermin bagi sipemakai
Artinya kita dapat mengatakan sipemakai dari daerah mana, dari negara mana.
2. Busana yang sedang dipakai memberi ciri untuk kesempatan apa dan waktunya pagi, siang, sore dan malam
3. Busana dapat memberi kesan anggun, luwes, sportif, lebih gemuk dan lebih cerah.
2. Busana yang sedang dipakai memberi ciri untuk kesempatan apa dan waktunya pagi, siang, sore dan malam
3. Busana dapat memberi kesan anggun, luwes, sportif, lebih gemuk dan lebih cerah.
Dengan tidak kita sadari orang berlomba berbusana sebaik-baiknya untuk menampilkan kesan yang diinginkan sesuai dengan jasmani, rohani, kesempatan dan waktu.
Fungsi dari Busana
1. Memenuhi kebutuhan kesusilaan dan kebudayaan suatu bangsa yang berkebudayaan dan menunjang tinggi kesusilaan, pasti menempatkan busana sebagai kebutuhan.
2. Memenuhi kebutuhan kesehatan Busana gunanya untuk melindungi badan dari udara dingin, panas, angin (artinya sesuai dengan iklim.
3. Memenuhi kebutuhan keindahan Artinya busana dapat membuat diri seseorang kelihatan indah, dapat menutupi bagian-bagian badan yang kurang ideal.
1. Memenuhi kebutuhan kesusilaan dan kebudayaan suatu bangsa yang berkebudayaan dan menunjang tinggi kesusilaan, pasti menempatkan busana sebagai kebutuhan.
2. Memenuhi kebutuhan kesehatan Busana gunanya untuk melindungi badan dari udara dingin, panas, angin (artinya sesuai dengan iklim.
3. Memenuhi kebutuhan keindahan Artinya busana dapat membuat diri seseorang kelihatan indah, dapat menutupi bagian-bagian badan yang kurang ideal.
Macam-Macam Busana
1. Busana sekolah : busana yang dipakai ke sekolah ; rok, blus.
2. Busana kerja : busana yang dipakai bekerja, rok, blus, bebe
3. Busana rekreasi : busana yang dipakai untuk berekreasi; rok, blus
4. Busana Pesta
5. Busana daerah ; 33 provinsi
6. Busana adat : untuk upacara adat
7. Busana berkabung
3. Busana rekreasi : busana yang dipakai untuk berekreasi; rok, blus
4. Busana Pesta
5. Busana daerah ; 33 provinsi
6. Busana adat : untuk upacara adat
7. Busana berkabung
Suasana dan Kesempatan
1. Pagi hari : busana yang dipakai dari bahan yang berwarna cerah.
2. Siang hari : dari bahan yang tidak bercahaya
3. Malam hari : bahan-bahan yang bercahaya (mengkilat)
- Untuk kesempatan-kesempatan formil kita memilih bahan yang bercahaya, lunak, halus, tipis. Contoh : Kebaya modefikasi
- Sedang kesempatan formil memilih bahan yang kasar dan kusam. Contoh : Baju Jas, Bluzer
2.2 Busana Pesta
2.2.1 Pengertian Busana Pesta
a. Pengertian Busana Pesta
Busana adalah busana yang dipakai pada kesempatan yang istimewah, yang dibuat seindah. Pesta menurut MGMP (1995:57) menurut sifatnya dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu :
1). Pesta Biasa
Pesta biasa adalah jenis pesta tidak resmi yang menyelenggarakannya tidak meninggalkan tatanan yang telah ditentukan oleh Negara.
Contoh: Pesta ulang (Birthday Party), Pesta kebun (Garden Party), Pesta Valentine, Pesta kostum (Custom Party), Pesta jamuan makan malam (Dinner Party), Pesta akhir
tahun dan tahun baru (Old & New Year Party).
tahun dan tahun baru (Old & New Year Party).
Pesta resmi perseorangan adalah jenis pesta yang diadakan berkaitan dengan tata cara yang ditentukan oleh satu / salah satu lembaga negara atau instansi swasta.
Contoh : Pesta pernikahan (Wedding Party), Pesta pembukaan suatu perusahaan (Grand Opening), Pesta peluncuran suatu produk baru Ggrand Launching), Pesta pentas (entertainment).
3). Pesta Resmi Kenegaraan
Pesta resmi kenegaraan adalah jenis pesta yang diadakan oleh suatu lembaga Negara untuk memperingati hari besar kenegaraan atau menerima tamu Negara, baik secara nasional maupun internasional.
Contoh: Pesta kenegaraan (Independence Day), Pesta pelantikan pejabat Negara, Pesta penghormatan tamu Negara.
Busana pesta adalah pakaian yang melekat pada tubuh yang dipakai pada saat acara tertentu dengan tujuan memperindah penampilan seseorang. Busana pesta merupakan busana istimewa, karena dibuat dari bahan pilihan yang bagus, misalnya sutera, lace,silky, tula, sifon dan sebagainya. Pemakaian busana pesta dalam setiap penampilan harus disesuaikan dengan jenis pesta dan tujuan pemakaian busana itu sendiri, misalnya pesta valentine hendaknya memilih desain busana yang unik dan warna bahan yang cerah, pesta kostum hendaknya memilih desain hiasan yang unik, pestaHalloween hendaknya memilih desain yang unik juga memilih warna yang gelap dengan variasi hiasan yang unik, sehingga pemakaian busana yang sesuai dengan tujuan pemakaiannya menjadi lebih menarik dan percaya diri dilingkungan dimana ia berada. Pembuatan busana pesta memerlukan ide kreatif untuk mengikuti perkembangan mode busana pesta yang sedang trend.
b. Desain Busana Pesta
Disain adalah suatu kreativitas seni yang diciptakan seseorang dengan pengetahuan dasar serta rasa indah, Hartatiati (1994: 22).
Disain pesta disesuaikan dengan fungsinya yang mengutamakan kenyamanan didalam pemakaiannya dan merupakan pakaian yang harus menarik perhatian dan tidak seperti pakaian santai, maka model busana pesta ini dibuat mewah dengan pusat perhatian yang tepat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar busana pesta secara umum adalah sebagai berikut:
1). Pemilihan Bahan
Bahan untuk busana pesta memiliki cirri khas seperti halus, licin, transparan, berkilau dan tipis tetapi tidak transparan. Bahan-bahan tersebut misalnya : silky, lace, sutra, sifon dan tula. Bahan untuk busana pesta umumnya tidak menyerap keringat, tetapi
bahan yang dipakai tersebut kelihatan mewah dan berkilau.
bahan yang dipakai tersebut kelihatan mewah dan berkilau.
2). Pemilihan Warna
Memilih warna sama halnya dengan memilih bahan, hal inidapat mempengaruhi penampilan si pemakai, misalnya warna gelap bertekstur kusam sifatnya menyerap cahaya akan menambah warna kulit menjadi lebih gelap, menimbulkan kesan menambah kecil bentuk badan seseorang. Contoh bahan antara lain : Wool, linen dan bahan-bahan yang berasal dari kapas.
3). Hiasan
Hiasan adalah barang yang dipakai untuk memperindah sesuatu WJS. Poerwadarminta (1954 : 256). Hiasan busana berfungsi untuk memperindan dan mempertinggi mutu busana tersebut. Pemilihan dan penempatan hiasan yang tepat dapat membuat model-model busana sederhana kelihatan lebih menarik. Hiasan yang digunakan pada busana bermacam-macam, misalnya anyaman pita, macam-macam pita hias dan renda, macam-macam sulaman dan smook, bordir dan sebagainya. Pemilihan bahan hiasan tersebut harus disesuaikan dengan sifat bahan dan mutu
bahan busananya.
bahan busananya.
4). Pelengkap Busana
Busana pesta akan terlihat indah dengan pemberian pelengkap yang serasi, seperti sepatu, sandal, tas, perhiasan (kalung, anting, gelang) yang disesuaikan dengan bahan dasarnya, umur, tempat, waktu, suasana dan disain busananya.
2. Bobot atau isi
Bobot atau isi adalah makna dari suatu busana. Busana pesta ini termasuk kaftan, hal ini dapat dilihat pada bagian belakang busana yang menggunakan bukaan berupa resluiting.bahan yang digunakan adalah bahan yang jatuh atau lembut, yang terpenting dalam pemilihan bahan untuk busana pesta ini adalah bahan itu harus Higrokopis (mudah menyerap keringat), nyaman dipakai, dan tidak panas. Warna yang digunakan busana ini adalah warna merah maroon pada busana, dikombinasikan warna orange pada hiasan pada bagian pinggang gaun, dan pita berwarna hijau.
3. Penampilan dan Penyajian
Penampilan menunjukkan bagimana suatu busana disajikan. Busana pesta ini terdiri dari dua bagian, bagian dalam berupa one piece (dress), dan pada bagian luarnya berupa modifikasi dari bahan yang berbeda warna yang membuat penampilan keseluruhan dari busana ini terlihat anggun,elegant, dan feminin pada pemakainya.
Langganan:
Postingan (Atom)